MASJID AT TAQWA CIMANGGU PERMAI I BOGOR

Jika diringkas, syarat masuk surga itu sejatinya cuma satu, “Taqwa”, yakni “taat menjalankan segala perintahNya, dan patuh menjauhi semua laranganNya”. Itulah kenapa kata ini menduduki peringkat pertama untuk nama masjid. Selama melakukan Jum’atan keliling (Jumling) sudah tak terhitung sy menemukan/menyambangi masjid bernama At Taqwa. Kali ini kembali sy mengunjungi Masjid At Taqwa yang berada di kompleks Perumahan Cimanggu Permai I Bogor, tepatnya di Jl.Pawon no.1A. Dari pusat kota berjarak sekitar 4 km arah utara.

Hari ini, tgl 16 Desember 2022 / 22 Jumadil Awal 1444 H, adalah Jumling sy yang ke-394. Untuk mencapai masjid sy naik sepeda, pukul 10.25 sy sudah tiba di TKP, masjid masih tertutup rapat/terkunci.

Tampilan masjid bersih dan terawat, dalam balutan warna putih. Arsitektur bergaya modern-minimalis, dengan bentuk geometri berbasis kotak (kubistis). Adanya roster bercat putih bercorak bintang islami yang mengisi bidang kosong disisi depan dan disekeliling pintu membuat tampilan makin menarik. Menara bercorak modern yang dibuat terpisah disisi kiri depan melengkapi keindahan masjid.

Usai berwudhu, pukul 10.30 sy duduk-duduk diteras menanti marbot datang. Cukup lama sy termangu diteras, bak orang hilang. Penantian sy berakhir, pukul 11.05 marbot datang dan membuka pintu masjid, langsung sy menghambur kedalam, sy jama’ah pertama. Ruangan berbentuk empat persegi panjang, memanjang kesamping seluas sekitar 200 m², ditambah teras disisi kiri, kanan dan depan seluas 100 m², total luas lantai 300 m², bisa menampung 600 jama’ah.

Lantai dilapis keramik granit warna krem ukuran 50 x 50 cm, 3 shaf terdepan ditutup karpet warna tambal sulam, warna hijau dan merah bergaris shaf. Keramik dengan warna senada juga melapisi dinding altar. Disini terpampang kaligrafi diatas keramik timbul berpigura berlafadz Allah disisi kanan dan Nabi Muhammad SAW disisi kiri.

Tepat ditengah altar adalah mihrab, berupa bidang segi empat ukuran 3,5 x 3 meter yang diberi batas pualam warna hitam dengan rongga ditengahnya. Rongga berbentuk seperti lubang pintu dengan bagian atas melengkung, dengan tepi berbalut cat hitam. Tepat diatas lengkungan, terpasang jam LCD digital. Bidang disekitar rongga diisi roster bercorak bintang islami bercat putih. Didalam mihrab terdapat sajadah untuk sholat imam dan mimbar. Mimbar terbuat dari kayu berbentuk meja kecil dengan bagian atas melebar. Tampak depan dihias huruf timbul warna emas bertuliskan nama masjid dalam aksara Arab dan Latin. Latar belakang mihrab dilapis keramik timbul dibatasi pola lengkungan warna hitam. Disini tertera kaligrafi warna tembaga berlafadz Allah.

Langit-langit tidak dibiarkan rata, untuk keindahan langit-langit dibawah kubah dibuat void bergradasi makin ketengah makin kedalam. Disini tergantung kipas model helikopter.

Jumlah jendela yang kurang memadai dan berkaca gelap membuat ruangan terasa sedikit gelap, yang mau tak mau harus dibantu 18 lampu penerangan. Untuk kenyamanan, ruangan dilengkapi 9 AC split yang dipasang merata.

Menit kemenit. Pukul 11.08 muncul jama’ah kedua, mengucap salam dan mengatupkan tangan didada sebagai ganti jabat tangan. Pukul 11.16 masuk jama’ah ketiga. Pukul 11.17 belasan anak² muncul dan memilih bermain dan berlarian diteras, riuh sudah pasti. Pukul 11.20 masuk bersamaan jama’ah keempat dan kelima. Pukul 11.25 muncul jama’ah keenam yang juga pengurus masjid, mengecek kesiapan mihrab dan sound system. Pukul 11.29 kembali muncul jama’ah ketujuh yang adalah khotib, langsung masuk ke ruangan samping mihrab. Pukul 11.31 kembali muncul serombongan anak, memilih diteras. Sebagian membawa mainan sejenis Yoyo/bola diadu, menimbulkan suara ribut “thak…..thak….thak….thak….thak….thak…..”, ampun deh. Pukul 11.33 masuk jama’ah kedelapan, semenit kemudian jama’ah kesembilan……dst jama’ah mulai berdatangan satu demi satu. Sebagian jama’ah, sekitar 60% masih tertib mengenakan masker.

Mengawali acara, pukul 11.45 dibacakan maklumat, yang antara lain berisi laporan singkat keuangan. Saldo kas awal Rp.24.990.644,-, pemasukan infaq/sodaqoh seminggu yll Rp.2.068.700,-, pengeluaran Rp.3.859.800,-, saldo akhir Rp.23.199.544,-. Undangan kajian ba’da Subuh esok hari. Khotib sekaligus imam Ustadz Ahmad Zaini, Lc, Mdi. Maklumat ditutup dengan kumandang adzan pukul 11.52.

Usai adzan, tanpa memberi kesempatan jama’ah sholat Sunnah Qobliyah, pukul 11.57 khotbah dimulai. Khotib berusia sekitar 40 tahun, berperawakan sedang agak gemuk, berjenggot rapi, berbusana gamis warna broken white, berpeci warna putih. Khotbah tidak berthema, dari uraiannya sangat pas jika diberi judul “Masa Muda/Pemuda”. Berikut ringkasannya.

1.Dalam phase kehidupan yang diawali dengan nutfah dan diakhiri dengan kematian, phase ke-6 adalah masa muda/pemuda. Phase ini sangat penting karena nanti pengadilan Yaumil Mahsyar, salah satu list pertanyaannya adalah, “Digunakan untuk apa masa mudamu?”. Di padang mahsyar nanti manusia digolongkan menjadi 7 kelompok, salah satunya adalah kelompok Pemuda.

2.Pentingnya masa muda ini juga diingatkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu hadistnya, yakni “Manfaatkan 5 perkara sebelum 5 perkara”, salah satunya, “Manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu”.

3.Lantas, bagaimana kita yang sudah lewat masa muda?. Ustadz mengingatkan supaya bertaubat dan isi hari-hari kedepan dengan amal kebaikan dan ibadah. Juga didik anak-anak kita untuk menjadi pemuda yang sholeh/sholehah, diingatkan bahwa tantangan saat ini lebih berat/complicated, seperti adanya sex bebas, LGBT dsb.

Khotbah berlangsung selama 10 menit. Khotbah kedua dalam bahasa Arab, selama 4 menit, berisi sholawat dan doa.

Jika dilakukan penilaian:
1.Arsitektur masjid & interior: 75 2.Prasarana & kebersihan: 80 3.Khotib/khotbahnya: 67 4.Imam/bacaannya: 75

Tinggalkan komentar